Hubungan Antara Kehamilan, Kucing dan TORCH
Bagi kalian yang sedang hamil atau sudah melahirkan pasti pernah mendengar saran dari orang sekitar untuk tidak mendekati Kucing karena bisa berbahaya bagi kehamilan. Apalagi buat kalian yang memang pencinta kucing dan memelihara si manis ini seperti keluarga sendiri, pasti menjadi kegalauan tersendiri menghadapi situasi ini saat kehamilan.
Sebenarnya apa sih hubungan yang sebenarnya antara kehamilan dan kucing? Dan apa yang dimaksud dengan virus TORCH itu? Berikut saya akan membagikan pengalaman saya tentang konsultasi bersama dokter dan tes TORCH yang saya lakukan.
Pertama saya akan membahas Apa sih TORCH itu?
Dilansir dari wikipedia, TORCH adalah singkatan dari (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus (CMV) dan Herpes simplex virus yang terdiri dari HSV1 dan HSV 2 serta kemungkinan oleh virus lain (Other virus) yang dampak klinisnya lebih terbatas (misalnya Measles, Varicella, Echovirus, Mumps, virus Vaccinia, virus Polio dan virus Coxsackie-B).
Diambil dari labbiomed.co.id Toxoplasma adalah mikroorganisme atau hewan yang sangat – sangat kecil sekali, tubuhnya hanya terdiri dari satu sel, ukurannya sekitar 3 – 5 mikron saja, tidak terlihat oleh mata. Toxoplasma dapat pindah atau menular dari hewan ke orang dan menimbulkan infeksi yang disebut Toxoplasmosis.
Bila yang tertular ibu hamil, dapat berbahaya karena Toxoplasma bisa masuk ke janin, manimbulkan kerusakan atau cacat pada otak, mata, hati atau darah dari janin tersebut, bahkan kematian janin atau keguguran. Jika yang tertular orang yang tidak hamil, maka gejala ringan saja dan tidak berbahaya, kecuali pada orang yang mempunyai gangguan kekebalan tubuh akibatnya dapat berbahaya.
Penularan Toxoplasma di Indonesia cukup tinggi, pada penelitian di Jakarta dan Lombok pada tahun 1991 – 1999 ditemukan Toxoplasma positif pada 14,4 % Ibu hamil, 67,8 % ibu hamil yang mengalami keguguran dan 40,2 % anak yang dilahirkan cacat. Dari data tersebut tampak ada hubungan erat antara Toxoplasma dengan keguguran ibu hamil dan anak yang lahir cacat.
Penularan Toxoplasma pada orang paling sering dari kucing, hewan lain seperti kambing, domba, sapi, anjing, babi, ayam, bebek dapat juga menularkan tapi jarang. Karena itulah si manis sering dianggap menjadi sumber masalah. Tapi apakah semua kucing menjadi sumber penularan Toxoplasma? Tentu tidak, karena hanya sekitar 15 – 40 % saja kucing yang mengidap Toxoplasma , dari yang mengidap tersebut hanya 1 % yang kotorannya mengeluarkan kista Toxoplasma. Kecil sekali bukan kemungkinannya?
Penularan Toxoplasma pada orang paling sering dari kucing, hewan lain seperti kambing, domba, sapi, anjing, babi, ayam, bebek dapat juga menularkan tapi jarang. Karena itulah si manis sering dianggap menjadi sumber masalah. Tapi apakah semua kucing menjadi sumber penularan Toxoplasma? Tentu tidak, karena hanya sekitar 15 – 40 % saja kucing yang mengidap Toxoplasma , dari yang mengidap tersebut hanya 1 % yang kotorannya mengeluarkan kista Toxoplasma. Kecil sekali bukan kemungkinannya?
Kemungkinan tertular Toksoplasma justru lebih tinggi jika kita mengkonsumsi makanan tidak matang (khususnya daging), sayur-sayuran mentah dan berkebun dengan tangan kosong (tanpa sarung tangan). Karena itu Bumil di sarankan untuk selalu memakan makanan matang dan menjaga kebersihan diri sendiri dan si manis. Di sarankan untuk selalu membersihkan litter box kucing kita dan memberikannya hanya makanan kucing serta tidak membiarkannya keluar rumah, maka resiko toksoplasma akan lebih ditekan lagi.
Perlukah Tes TORCH dan Bagaimana memahami hasil tes?
Tes TORCH dianjurkan dilakukan sebelum kehamilan, tes ini meliputi pengecekan:
Anti Toxoplasma IgG
Anti Toxoplasma IgM
Anti Rubella IgG
Anti Rubella IgM
Anti CMV IgG
Anti CMV IgM
Saya melakukan pemeriksaan kandungan di RS Pusat Pertamina bersama dr. Nadya Octarya, Sp.OG kehamilan saya memasuki usia 8 Minggu 6 Hari dan janin berkembang sehat juga tidak ada tanda-tanda keguguran. Tentunya saya lega saat melihat pergerakan janin dan mendengar detak jantungnya yang sehat. Saat itu saya sekalian berkonsultasi tentang diri saya yang memelihara kucing di rumah. Dan tentunya saya pun sudah membaca cukup banyak artikel dari sumber terpercaya tentang tes TORCH ini. Kemarin dr Nadya langsung menganjurkan saya untuk melakukan tes darah TORCH.
Di RSPP sendiri tes TORCH dikenakan biaya sekitar 2juta rupiah. Hasilnya bisa diambil dalam waktu 3 jam dan saya lebih memilih untuk mengambil ke esokan harinya. Saat pengambilan hasil tes saya bertemu dengan dr. Frizar Irmansyah, Sp. OG, K-Fer, karena dr Nadya sedang tidak bertugas. Hasil tes saya menjelaskan bahwa.
Anti Toxoplasma IgG - Positif
Anti Toxoplasma IgM - Negatif
Anti Rubella IgG - Positif
Anti Rubella IgM - Negatif
Anti CMV IgG - Positif
Anti CMV IgM - Negatif
Perlu diketahui, bahwa IgG positif di atas menjelaskan tubuh saya sudah pernah terinfeksi virus tersebut dan sudah memiliki kekebalan terhadap virus-virus tersebut. Namun karena angka Anti Toxoplasma IgG saya mencapai 1543, dr. Frizar langsung memberikan resep obat kepada saya untuk membentuk kekebalan antibodi pada janin.
Namun disini saya mulai penasaran, karena dari semua artikel yang saya baca, jika IgG positif dan tubuh sudah memiliki kekebalan maka tidak diperlukan pengobatan. Karena itu saya mencoba berkonsultasi lebih lanjut dengan menggunakan aplikasi Alodokter. Dengan biaya Rp. 15000 dan dibayar menggunakan gopay. Saya berkonsultasi dengan dr. Utomo Budidarmo, Sp.OG, M.Kes.
Dan berikut percakapannya:
dr. Utomo : IgG positif untuk tokso, rubella dan cmv artinya infeksi terjadi di masa lalu, kemungkinan lebih 6 bulan sebelumnya, sehingga sudah terbentuk kekebalan, jadi tidak akan memengaruhi kehamilan sekarang bun.
Saya : tapi kata dokternya karena angka tokso saya tinggi harus di obati. Apa memang perlu dok?
dr. Utomo : Tidak juga bun, IgG itu dihasilkan dari infeksi yang lama, yaitu Immunoglobulin spesifik untuk kekebalan terhadap toxo. Pertimbangan tiap dokter berbeda, kalau saya akan periksa dulu IgG aviditasnya apakah baik atau tidak. Bila baik, tidak perlu terapi.
Saya: Satu lagi dok, kalau saya sudah punya kekebalan tubuh apakah ada kemungkinan terinfeksi lagi selama kehamilan?
dr. Utomo : Untuk CMV masih ada kemungkinan berulang bun, karena sifatnya virus tsb hanya tertidur, namun infeksi ulangan biasanya kemungkinan kecil untuk dapat memengaruhi janin.
* Anti Toxoplasma IgG Aviditas merupakan pemeriksaan tambahan untuk menentukan Anti Toxoplasma IgG yang positif tersebut masih baru atau sudah lama terbentuk, bila Aviditas rendah ( < 0, 200 ) berarti infeksi masih baru dan perlu pengobatan, bila Aviditas tinggi ( > 0, 300 ) berarti infeksi lama dan tidak perlu pengobatan, bila Aviditas diantara 0, 200 sampai 0, 300 berarti lama infeksi belum dapat ditentukan, perlu pemeriksaan ulang 2 – 3 minggu lagi. (sumber: labbiomed.co.id)
Dari sini kita bisa tarik kesimpulan bahwa Toksoplasma dan Rubella tidak memiliki kemungkinan berulang dan jika tubuh sudah memiliki kekebalan maka aman untuk bunda dan janin. Dan harus lebih waspada terhadap CMV karena bisa terulang, namun sekali lagi kemungkinannya sangat kecil untuk mempengaruhi janin.
*CMV menyebar dari orang ke orang melalui cairan tubuh seperti, darah, saliva, urin, semen,dan ASI. CMV yang menyebar melalui ASI biasanya tidak menyebabkan bayi jatuh sakit. Namun demikian, bila anda hamil dan mengalami infeksi aktif, maka anda akan mewariskan virus ke tubuh bayi.
Saran saya adalah untuk melakukan tes TORCH sebelum program kehamilan jadi jika anda baru terinfeksi bisa langsung diobati. Dan pastinya untuk ibu hamil, untuk menjaga kebersihan, makan-makanan matang dan sehat dan rajin berkonsultasi ke dokter/bidan juga membaca banyak-banyak artikel yang berhubungan dengan kehamilan.
Mohon doanya agar kehamilan saya selalu sehat dan anak saya lahir sempurna tanpa kurang suatu apapun. Begitu juga untuk kalian semua yang tengah mengandung, semoga Allah terus melindungi kita dan bayi kita. Aamiin ya rabbalalamin. Sekian share pengetahuan dari saya. Semoga bermanfaat!!
Terimakasih Bunda artikel nya sangat bermanfaat, semoga bunda dan janin sehat selalu yaa
BalasHapus